Pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB kami tiba di terminal di Malang dan mulai mencari angkutan umum untuk menuju Sendang Biru, daerah tempat penyeberangan ke pulau Sempu.
Setelah mengurus izin, kami siap-siap menyeberang dengan menyewa sebuah perahu nelayan.
Di angkutan umum menuju Sendang Biru |
Sendang Biru menunggu perahu untuk menyeberang |
Perjalanan dengan perahu tersebut hanya memakan waktu sekitar 15 menit, dan jangan lupa untuk meminta no hp penyewa perahu agar bisa minta dijemput saat kembali dari pulau Sempu.
Menuju Pulau Sempu |
Di perahu penyeberangan |
Tracking di pulau Sempu |
Setiba di pulau Sempu, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menuju Segoro Anakan, tujuan utama perjalanan kami.
Setelah berjalan sekitar 1 jam kami mulai mendengar suara semburan ombak, langkah pun mulai dipercepat dan akhirnya kami tiba di Segoro Anakan.
Pasir pantai yang putih dan warna air Segoro Anakan yang hijau membuat kami tertegun melihat keindahan alam ini dan rasa penat serta lelah yang dirasa pun hilang.
Tiba di Pantai Segoro Anakan |
Di pantai sudah berdiri banyak tenda dan beberapa orang sedang bermain di pantai.
Setelah berfoto-foto kami mulai mendirikan tenda, memasak mie dan dilanjutkan dengan bermain-main serta berenang di Segoro Anakan. Namun harus hati-hati karena banyak ubur-ubur yang bila tersengat bisa bahaya.
Matahari pun mulai terbenam, tak lupa kami untuk melihat sunset di tepi karang.
Sunset |
Malam hari kami berkumpul di pantai sambil menghidupkan api unggun kecil.
Pulau ini masih dijaga oleh polisi hutan yang sesekali patroli untuk melihat apakah ada wisatawan yang memotong ranting atau merusak alam karena Pulau Sempu merupakan Cagar Alam sehingga kelestarian harus terjaga.
Hanya api unggun kecil dari ranting-ranting pohon yang jatuh di tanah yang diperbolehkan untuk dihidupkan oleh polisi hutan.
Menikmati api unggun |
Malam itu kami menikmati angin pantai dan langit malam yang cerah dengan ribuan taburan bintang-bintang.
Menikmati hempasan ombak |
Keesokan paginya kami ke tepi karang untuk melihat matahari terbit tapi sayang matahari terhalang oleh sisi karang sehingga tidak bisa terlihat, namun kami tetap bisa menikmati angin sejuk dan hempasan ombak dari tepi karang.
Tak beberapa lama kemudian kami kembali ke tenda untuk mengisi perut dari bekal yang kami bawa.
Setelah perut terisi, kami pun beres-beres untuk meninggalkan pulau yang indah ini dan tak lupa kami mengabadikan beberapa momen-momen indah.
Makan dulu sebelum pulang |
Menunggu perahu jemputan |
Terminal di Malang |
Terminal Giwangan - Jogja |